untuk diri #SebabPerjalananAdalahTeman –103
“wahai syaikh,” ujar seorang pemuda,
“manakah yang lebih baik, seorang muslim yang banyak ibadahnya tetapi akhlaqnya buruk ataukah seorang yang tak beribadah tapi amat baik perangainya pada sesama?”
“subhaanallah, keduanya baik,” ujar sang syaikh sambil tersenyum.
“mengapa bisa begitu?”
“karena orang yang tekun beribadah itu boleh jadi kelak akan dibimbing Allah untuk berakhlak mulia bersebab ibadahnya. dan karena orang yang baik perilakunya itu boleh jadi kelak akan dibimbing Allah untuk semakin taat kepada-Nya.”
“jadi siapa yang lebih buruk?” desak si pemuda. airmata mengalir di pipi sang syaikh.
“kita anakku”, ujarnya.
“kitalah yang layak disebut buruk sebab kita gemar sekali menghabiskan waktu untuk menilai orang lain dan melupakan diri kita sendiri.”
“padahal kita akan dihadapkan pada Allah dan ditanyai tentang diri kita, bukan tentang orang lain.” jawabnya terisak-isak.
**NtMS, dapet dari fb ust. yayan
pinus30, 4/4/16
Singkat, padet, kena di hati.
Iyah. Jleb bgt lah. *plastermulut.
Mengena banget
Iyah.
*kasihtisubuatsyaikh 😀
*tisunya buat titin ajah 😀
mantaap sekali.
Iya kak,
Jleb buat sayah bgt inih.
terpesona dengan saljunya Mbak..
dan kisah yang belum pernah saya dengar ini 😀
tfs Mbak… 🙂
samasama mba,
saya juga baru baca ^^
Dan Mbak, tadi malam pas ngoprek fb nya ustadz salim saya nemu kisah itu Mbak..hehe
Secuil kisah dari rangkaian tausiyah yang lumayan panjang 😀
emang asa familiar, tp gak berhasil inget2 😀
#ntms 😦
samaaa
😥
😥